Tiga Makam Mulia di Masjid Nabawi: Perjalanan Spiritual Bersama Gazali Tour
Di jantung Kota Madinah Al-Munawwarah, tepatnya dalam kompleks suci Masjid Nabawi, terdapat sebuah ruangan kecil yang menyimpan sejarah luar biasa bagi umat Islam. Dahulu, tempat ini adalah kamar pribadi Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, istri tercinta Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Di ruang sederhana inilah, kehidupan penuh berkah dan keteladanan dijalani bersama manusia paling mulia yang pernah hidup di muka bumi.
Kini, kamar tersebut menjadi tempat peristirahatan terakhir Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Di sisi kanan beliau dimakamkan sahabat dan mertua terdekatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu. Sementara di sisi kiri, bersemayam Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu, sahabat agung yang juga khalifah kedua umat Islam.
Menurut catatan Prof. Dr. H. J. Suyuthi dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, Rasulullah wafat pada hari Senin, 2 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijriyah, dalam pangkuan Sayyidah Aisyah. Saat itu, suasana Madinah diselimuti duka mendalam. Pertanyaan besar pun muncul: di mana beliau akan dimakamkan?
Jawabannya datang dari sabda beliau sendiri:
“Tidaklah seorang nabi dimakamkan kecuali di tempat ia wafat.”
(HR. Tirmidzi)
Dengan dasar itulah, para sahabat memutuskan untuk memakamkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di dalam kamar Aisyah—tempat beliau wafat, beristirahat, dan menerima wahyu.
Abu Bakar Ash-Shiddiq: Sahabat Setia di Dunia dan Akhirat
Dua tahun setelah wafatnya Rasulullah, Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu juga menghembuskan napas terakhir di usia 63 tahun. Sebagai sahabat paling setia Rasulullah—yang turut menemaninya dalam perjalanan hijrah—Abu Bakar memiliki satu permintaan terakhir yang sangat menyentuh:
“Kuburkan aku di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.”
Permintaan itu dikabulkan. Tanah di sebelah kanan makam Rasulullah digali, dan Abu Bakar pun dimakamkan di sana, tepat di sisi pemimpin dan sahabat sejatinya.
Umar bin Khattab: Pemimpin Agung yang Mendapat Tempat Mulia
Sepuluh tahun kemudian, saat tengah memimpin shalat Subuh, Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu ditikam oleh seorang Majusi bernama Abu Lu’lu’ah. Dalam kondisi sekarat, Umar mengungkapkan harapan terakhirnya: ia ingin dimakamkan di samping Rasulullah dan Abu Bakar.
Namun, tempat tersebut adalah bagian dari kamar Aisyah yang sejak awal telah disiapkan untuk dirinya sendiri. Maka, Umar mengutus putranya, Abdullah bin Umar, untuk meminta izin.
Dengan penuh keikhlasan, Sayyidah Aisyah menjawab:
“Sebenarnya aku menyiapkan tempat itu untuk diriku sendiri, tetapi hari ini aku mengutamakan Umar atas diriku.”
Akhirnya, Umar pun dimakamkan di sisi kiri Rasulullah, melengkapi barisan tiga tokoh besar Islam: Rasulullah di tengah, Abu Bakar di kanan, dan Umar di kiri—sebuah formasi yang mencerminkan kedekatan mereka di dunia dan akhirat.
Lokasi Makam dan Tradisi Ziarah
Kini, ketiga makam tersebut berada dalam kawasan Masjid Nabawi, tepatnya di sudut tenggara (depan kiri masjid), dan termasuk dalam area suci yang dikenal sebagai Rawdah Asy-Syarifah. Meski tidak dapat dilihat secara langsung karena dilindungi pagar khusus, umat Islam dari seluruh dunia tetap datang dengan penuh hormat untuk menyampaikan salam.
Makam-makam ini berada di balik pagar berwarna hijau dengan hiasan emas yang dikenal sebagai Syubbak. Di sinilah para peziarah berdiri, mengucapkan salam kepada Rasulullah dan kedua sahabatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah:
“Tidaklah seseorang mengucapkan salam kepadaku, kecuali Allah mengembalikan ruhku agar aku menjawab salamnya.”
(HR. Abu Dawud)
Raih Kesempatan Ziarah Bersama Gazali Tour
Ingin menyaksikan langsung kemuliaan Masjid Nabawi dan menziarahi tempat paling bersejarah dalam Islam ini?
Gazali Tour, biro perjalanan umrah terpercaya dan resmi, siap membimbing Anda dalam perjalanan spiritual yang penuh makna. Dengan pendampingan yang berilmu, layanan profesional, dan fasilitas terbaik, Gazali Tour berkomitmen menghadirkan pengalaman umrah yang tak hanya nyaman tetapi juga memperkaya ruhani.
